Perjalanan Karir Wonderkid Indonesia Asal Tim Persebaya
JAKARTA ~ Wonderkid Persebaya Marselino Ferdinan menjadi salah satu pemain yang paling mendapatkan perhatian publik sepak bola saat ini. Bagaimanapun juga ia menjadi satu – satunya pemain Timnas Indonesia pada semua umur.
Walaupun menit bermainnya sangat minim bagi tim persebaya, namun memberikan kontribusi maksimal. Bocah Ajaib tersebut telah menorehkan tiga gol dan dua assist dari enam laga yang telah ia jalanin.
Terakhir, ia berhasil menambahkan pundi-pundi golnya, dengan menyumbakan dua gol. Laga ‘Green Force‘ vs ‘Pendekar Cisadane‘ yang berlangsung pada Stadion Indomilk Arena Tangerang. Pertandingan Liga 1 tersebut berakhir dengan skor 5-0 untuk kemenangan Tim Persebaya Surabaya.
Total menit bermain sang wonderkid bersama persebaya surabaya sangatlah minim. Untuk alasan ini, karena ia selalu membela Timnas Indonesia semua kategori umur.
Penampilan impresif Marselino Ferdinan bersama tim berjuluk Bajul Ijo. Berhasil mencuri perhatian pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Marselino Ferdinan Menjadi Pemain Timnas Indonesia dalam Semua Kategori Umur
Pelatih asal Korea Selatan tersebut selalu melibatkannya dalam agenda Timnas Indonesia mulai U19, U23 dan senior. Sehingga, porsi menit bermainnya sekarang malahan lebih banyak untuk Timnas daripada Persebaya.
Tim Persebaya yang menjadi kebanggaan Surabaya sendiri saat kini berada pada peringkat delapan klasmen Liga 1 Indonesia. Dan berikut ini beberapa jadwal turnamen Marcelino Ferdinan bersama Timnas Indonesia:
- Piala AFF 2023 (Telah Berakhir).
- Piala Asia U-20 (1-18 Maret).
- SEA Games 2023 (5 Mei -17 Mei).
- Piala Dunia U20 (20 Mei – 11 Juni).
- Piala Asia 2023 (16 Juni-16 Juli).
Mengenai kondisi ini malah mendapat respon bijaksana oleh pelatih Persebaya, Aji Santoso. Beliau tidak merasa keberatan melepaskan ‘Wonderkid’ demi bela negara.
Namun, Coach Aji Santoso berharap pemainnya bisa memberikan kontribusi maksimal untuk Persebaya dalam waktu tersisa. Sebab, Persebaya dalam hal ini juga punya target yang harus tercapai pada musim ini.
“Ya, selama Marselino belum kembali ke timnas, saya tentunya akan memanfaatkan sebaik mungkin. Mudah-mudahan waktunya kembali ke Timnas tak terlalu cepat.” Harap pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Baca Juga: Inter Milan Menjadi Juara Supercoppa Italia Setelah Mengalahkan AC Milan dengan Skor 3-0.
“Jujur saja, baru dua kali kami bermain full team dari 17 laga yang telah ia lalui. Pertama yakni saat melawan Arema FC dan kedua melawan Persita. Sebenarnya jika kami main dengan skuat yang lengkap maka, Tim ini akan cukup impresif.” Sambung Coach Aji Santoso.
Kendati demikian, Aji Santoso tidak ingin mengekang pemain andalannya Marselino Ferdinan. Sebaliknya, ia bakal memberikan kemudahan agar pemain tersebut bisa semakin matang dan bersinar.
Coach Aji Santoso & Persebaya Bertekad Mengeluarkan Potensi Terbaik Marselino Ferdinan
Namun, sebagai pelatih yang mengorbitkannya hingga seperti ini, ia menegaskan tak asal melepaskannya. Pastinya saya akan menimbang semua kesempatan, karena ia telah menetapkan standar khusus untuk Marselino.
“Mungkin jika mendapat kesesempatan bermain jenjang yang lebih tinggi, saya akan selalu support. Apalagi, jika nantinya ada tim dari luar Indonesia yang mengharapkan jasa Marsel.” Jelas pelatih sekaligus mantan pemain Persebaya.
“Seperti yang kita tahu Marselino Ferdinand tergolong benar-benar muda. Pastinya, akan selalu saya support jika Marsel keluar negeri.” Tambahnya.
Sampai saatnya tiba pemain bernomor punggung 7 bermain diluar negeri. Aji Santoso akan berupaya memoles kemampuan dan mengeluarkan potensi terbaiknya.
Tentunya, Aji ingin sang pemain tak menyia-nyiakan semua pengalaman berharga yang ia dapatkan selama ini.
“Sayapun selalu berpesan pada Marsel, jangan cepat puas diri, berbangga dan meremehkan pemain lain. Tetap selalu humble serta mengejar impian sebagai pesepak bola profesional.” Ungkap, Coach AS.
“Selama ia masih bermain bola, tidak boleh merasa puas dengan yang sekarang ini. Nanti kalau punya uang banyak, rumah, mobil, keluarga dan kehidupan yang layak boleh puas.”
“Selama masih menjadi pemain, saya mengharapkan jangan pernah puas. Karena rasa puas itu membahayakan bagi ia sendiri.” Pungkasnya.